Installasi dan Konfigurasi CodeIgniter


Agar dapat menggunakan CodeIgniter, Anda harus menginstall dan melakukan konfigurasi terhadap CodeIgniter terlebih dahulu. Installasi CodeIgniter sangatlah mudah. Dengan menggunakan konfigurasi default saja maka CodeIgniter sudah dapat berjalan di web server Anda.

Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menginstall CodeIgniter adalah :

Mempersiapkan Web Server

Seperti yang kita tahu bahwa PHP adalah bahasa pemrograman website yang berjalan disisi server oleh karena itu untuk dapat menjalankan website yang dibuat dengan menggunakan PHP, di komputer harus terinstall aplikasi web server yang mendukung PHP. Banyak sekali aplikasi web server yang beredar, salah satu web server yang sangat terkenal dan juga bersifat bebas adalah web server Apache, sebuah web server yang digunakan pada sebagian server yang ada di internet.

Untuk website yang melibatkan basis data sebagai tempat penyimpanan datanya maka tidak perlu bingung karena CodeIgniter juga mendukung berbagai jenis server basis data, yaitu MySQL, MySQLi, MS SQL, PostgreeSQL, Oracle, dan SQLite. CodeIgniter juga bisa dijalankan di semua sistem operasi yang bisa menjalankan aplikasi-aplikasi di atas, baik Windows, Linux, BSD dan yang lainnya.

Instalasi CodeIgniter

Instalasi CodeIgniter sangat mudah. Meskipun namanya instalasi tetapi karena CodeIgniter adalah aplikasi berbasis website maka sebenarnya yang perlu dilakukan adalah meng-copy folder aplikasi
CodeIgniter ke dalam folder htdocs atau DocumentRoot dari web server yang telah diinstall sebelumnya. Berbeda dengan instalasi software pada umumnya.

Sebelum melakukan instalasi yang perlu dilakukan pertama kali adalah mendapatkan kode sumber dari CodeIgniter itu sendiri yang dapat didownload di http://www.CodeIgniter.com/. Selanjutnya letakkan folder hasil ekstrak tadi di DocumentRoot web server, yaitu folder htdocs didalam direktori C:\\apachefriends\xampp bagi yang menggunakan XAMPP di Windows atau /var/www/html bagi yang menggunakan linux (semua tergantung dimana anda menginstall dan mengkonfigurasi webserver).

Lihat Tutorial Installasi Codeigniter



Dengan menggunakan konfigurasi default saja maka CodeIgniter sudah dapat berjalan di web server Anda. Adapun struktur utama dari CodeIgniter terbagi menjadi dua bagian, yaitu application dan sistem/core CodeIgniter. Application adalah tempat kita meletakkan code yang akan dibuat.



Folder sistem berisi library-library dan helper bawaan CodeIgniter.
Adapun susunan folder CodeIgniter secara default adalah:

1. Folder application: disinilah aplikasi yang akan kita bangun diletakkan. 
  • Folder config - tempat menyimpan semua file konfigurasi yang ada di dalam aplikasi, mulai  dari database, router dan autoload aplikasi. 
  • Folder controllers - tempat menyimpan semua file controller. 
  • Folder errors - tempat menyimpan semua template error aplikasi. 
  • Folder helpers - tempat menyimpan helper-helper yang bukan berasal dari CI. 
  • Folder hooks - tempat menyimpan hook yang digunakan untuk mengubah alur fungsi dari  core CI. 
  • Folder language - tempat menyimpan bahasa-bahasa yang akan di gunakan. 
  • Folder libraries - tempat menyimpan semua library buatan kita sendiri. 
  • Folder models - tempat menyimpan semua model. 
  • Folder views - tempat menyimpan semua file view aplikasi. 
2. Folder system menyimpan semua file baik itu file aplikasi yang dibuat maupun core framework-nya.
  • Folder cache - tempat menyimpan semua cache yang dibuat caching library. 
  • Folder codeigniter - tempat menyimpan semua semua file internals CI. 
  • Folder database - tempat menyimpan semua driver database drivers dan class yang akan digunakan. 
  • Folder fonts - tempat menyimpan semua font yang digunakan image manipulation library. 
  • Folder helpers - tempat menyimpan semua helper core CI. 
  • Folder language - tempat menyimpan semua language core CI. 
  • Folder libaries - tempat menyimpan semua library core CI 
  • Folder logs - tempat menyimpan semua logs generated oleh CI. 
  • Folder plugin - tempat menyimpan semua plugin core CI. 
  • Folder scaffolding - tempat menyimpan semua file yang berfungsi sebagai scaffolding . 
3. Folder user_guide berisi userguide/manual penggunaan CI. 
4. File index.php file yang akan menghandle semua request yang dilakukan oleh client. 

Setelah meletakkan CodeIgniter ke dalam folder htdocs maka akan didapatkan tampilan seperti di  bawah ini, artinya CodeIgniter telah sukses berjalan di aplikasi Anda. 

Adapun checklist yang harus dilakukan untuk menjalankan CodeIgniter secara default adalah 
  • Pastikan Apache dan PHP telah terinstall dan berjalan di komputer. 
  • Pastikan peletakkan source code CodeIgniter di folder/direktory web apache (biasanya htdocs)  dan memiliki permission setidak-tidaknya read only atau kode 644. 
Konfigurasi CodeIgniter 

Walaupun CodeIgniter dapat berjalan dengan konfigurasi default, tetapi untuk sebuah aplikasi  yang nyata kita harus tetap melakukan konfigurasi, setidaknya pada bagian base_url dan router.  Pengaturan base_url dan router sangat berguna ketika proses pengembangan aplikasi yang  banyak menggunakan helper dan library. 

File konfigurasi terletak dalam folder application/config. Adapun file-file yang terdapat dalam  direktori tersebut dan sering digunakan antara lain: 

1. Config.php
Pada file konfigurasi config.php berisi konfigurasi secara umum mengenai  CodeIgniter, seperti peletakkan baseurl, suffix, frontcontroller, serta metode yang digunakan  URI dan lain-lain. Adapun konfigurasi-konfigurasi yang perlu diperhatikan adalah :
  • $config[‘base_url’] - Konfigurasi ini berisi alamat url sebuah aplikasi. Jika menggunakan  helper url maka konfigurasi ini harus di-set dengan benar. Contoh: aplikasi Anda akan  diakses dengan menggunakan domain www.contoh.com/app_ci maka pada konfigurasi ini  harus diisikan: 
$config['base_url']="http://www.contoh.com/app_ci/";
Tetapi jika ingin menggunakan base url yang lebih fleksibel maka dapat menggantinya
dengan variabel server.
Contoh:
$config['base_url']="http://".$_SERVER['HTTP_HOST'].
str_replace(basename($_SERVER['SCRIPT_NAME']),"",
$_SERVER['SCRIPT_NAME']); 

  • $config[‘index_php’] - Konfigurasi ini berisi file yang menjadi frontcontroller. Konfigurasi  ini berhubungan dengan base_url. Jika menggunakan .htaccess untuk mempercantik url  maka isi variabel ini harus dikosongkan.
  • $config['uri_protocol'] - Konfigurasi ini bertujuan untuk menentukan bagaimana library  URI bekerja. CodeIgniter dapat menangkap URI yang di berikan melalui 4 cara yaitu  PATH_INFO, QUERY_STRING, REQUEST_URI dan ORIG_PATH_INFO. Masing-masing  cara mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, bahkan tidak semua web  server mendukung semua cara tersebut, oleh karena itu secara default digunakan pilihan  auto. Tetapi jika aplikasi membutuhkan sesuatu yang lebih custom maka pemilihan metode  URI secara langsung akan lebih baik. Lebih lanjut akan dibahas dibagian library.
  • $config['url_suffix'] - Konfigurasi ini bertujuan untuk menambahkan akhiran pada url.  Contoh Anda mempunyai sebuah controller page, maka controller tersebut akan diakses  melalui http://localhost/index.php/page, dengan menambahkan url_suffix berisi “html” maka url tadi dapat juga diakses melalui http://localhost/index.php/page.html. $config['language'] - Secara default CodeIgniter sudah mendukung banyak bahasa/multy  language. Kita dapat mengubah pesan-pesan yang ada di dalam CodeIgniter dengan  bahasa yang kita kehendaki. Untuk mengubah bahasa tersebut cukup dengan  mendownload paket bahasa yang diinginkan lalu uraikan di dalam direktori  system/languages/[nama_lang] lalu Anda tinggal mengubah nama_lang di config.
  • $config['enable_hooks'] - Konfigurasi ini bertujuan mengaktifkan/menonaktifkan hook  pada CodeIgniter. Hook dapat dikatakan event-event yang terjadi pada CodeIgniter,  dimana kita bisa meletakkan fungsi di dalamnya. Hook akan bermanfaat sekali ketika Anda  ingin mengubah perilaku CodeIgniter maupun untuk logging event. Contoh: Anda ingin  mengubah urutan loading library dimana Anda sudah meng-extend library router untuk  menggunakan database untuk aturan routing-nya. Artinya Anda harus meload library  database sebelum library loader. Hal tersebut bisa dilakukan melalui hook.
  • $config['subclass_prefix'] = 'MY_'. Jika kita ingin mengubah/mengextend library CodeIgniter maka library tersebut harus memliki prefik yang sama dengan konfigurasi ini.
  • $config['permitted_uri_chars']. Konfigurasi ini bertujuan untuk keamanan CodeIgniter.  Konfigurasi ini menentukan karakter apa saja yang bolah digunakan di dalam uri.
  • $config['log_threshold']. Konfigurasi ini menentukan bagaimana sistem logging CodeIgniter bekerja. Sistem logging ini sangat membantu dalam proses pengembangan  terutama ketika debugging. Jika di set 0 maka tidak ada proses logging error di  CodeIgniter. Jika di set 1 maka yang dicatat hanyalah pesan-pesan kesalahan yang  termasuk kesalahan PHP. Jika di set 2 maka akan menampilkan semua pesan debug dan  pesan kesalahan CodeIgniter dan PHP. Jika di set 3 maka logging-loging yang berisi informasi seperti sebuah library telah di load juga akan ditampilkan. Jika di set 4 maka semuanya akan dilog mulai dari error, pesan debug sampai yang bersifat informasi. 
  • $config['log_path']. Dikonfigurasi ini kita dapat menentukan dimana log akan diletakkan. Jika diisi kosong maka akan diletakkan di system/logs. Harus dingat Anda harus mengubah tingkat hak akses dari direktori tersebut menjadi dapat ditulisi / writeable jika kita menggunakan fasilitas logging.

  • Konfigurasi session. Session di CodeIgniter menggunakan cookies jadi kita dapat mengeset waktu hidup cookies/expire, nama cookies dan lain-lain melalui konfigurasi ini.
$config['sess_cookie_name']='Nama cookie';
$config['sess_expiration']=7200;
$config['sess_encrypt_cookie']=FALSE;
$config['sess_use_database']=FALSE;
$config['sess_table_name']='session_table';
$config['sess_match_ip']=FALSE;
$config['sess_match_useragent']=TRUE;
$config['sess_time_to_update']=300; 

2. Autoload.php

Konfigurasi ini bertujuan untuk mementukan sumber daya apa yang akan  diload secara otomatis. Cara penggunaannya sederhana, misalnya kita ingin meload library  database, pagination dan lain-lain secara otomatis maka kita tinggal mengubah  $autoload[‘libraries’] menjadi :  $autoload['libraries']=array('database','session','pagination')

3. Routes.php

Konfigurasi di file ini bertujuan untuk menentukan kemana routing oleh library  route akan dilakukan. Hal paling sederhana yang harus dilakukan adalah mengubah default  controller (controller yang akan dibuka ketika tidak ada uri yang diberikan oleh browser). 

Misalnya website kita beralamat www.koder.web.id. Maka ketika membuka website tersebut  maka secara otomatis CodeIgniter akan mengalihkan ke controller default, karena tidak  disertakan di dalam url kita. Adapun yang perlu diubah adalah

$route['default_controller']="welcome";

Kesepakatan Coding (Coding Standart) CodeIgniter 

Sebelum melakukan coding menggunakan codeigniter maka ada baiknya kita mengetahui apasaja  kesepakatan-kesepakatan yang ada di codeigniter. Kesepakatan-kesepakatan tersebut akan  membuat kode kita lebih mudah dipahami oleh developer lainnya . Adapun kesepakaatan tersebut  diantaranya : 

1. PHP Closing Tag 

Ketika kita menulis library, helper, controller ataupun model maka sebaiknya tidak  menggunakan tanda penutup pada dokumen php ?>. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah  adanya spasi atau karakter yang tidak diinginkan pada code kita sehingga membuat aplikasi  error. Kita juga disarankan untuk memberikan infomasi tentang akhir dokumen dan berisi path  dokumen tersebut. 
Contoh salah: 

<?php echo "Here's my code!"; ?> 
Contoh Benar: 
<?php echo "Here's my code!"; 
/* End of file myfile.php */ 
/* Location: ./system/modules/mymodule/myfile.php */

2. Penamaan Class dan Method 

Penamaan Class harus dimulai dengan huruf besar. Jika class menggunakan beberapa kata  maka kata-kata tersebut dipisahkan menggkanan underscore dan bukan camelcase. 
Contoh salah:

class superclass 
class SuperClass

Contoh Benar:

class Super_class

Aturan diatas juga berlaku untuk method contohnya 
Contoh kurang tepat:

function fileproperties() //Tidak deskriptif dan memiliki underscore 
function fileProperties() // Tidak deskriptif dan underscore CamelCase 
function getfileproperties() // Kurang underscore 
function getFileProperties() // menggunakan CamelCase 
get_the_file_properties_from_the_file() // terlalu panjang

Contoh Tepat:
function get_file_properties() //deskriptif, pakai underscore, dan huruf 
kecil 
Installasi dan Konfigurasi CodeIgniter Installasi dan Konfigurasi CodeIgniter Reviewed by Akief Takaful on 2:09 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.